JAUH
Karya: dea cahya nabilla
Seraut senyuman terlukis
dalam bayangan
Yang semu dalam cahaya
Sebuah ilusi dalam asa
Hati kecil berbisik
lirih, melantunkan sejuta tanya
Logika semesta pun tak
kunjung menjawab
Hanya engkau,
Engkau yang mampu
hadirkan mengerti,
akan segala cerita klise
Dan aku tahu aku takkan
pernah tahu
Yang aku tahu,
Aku tak mampu menghapus
seutuhnya
Yang aku tahu,
Aku tersenyum tanpamu
Pernah terlintas dalam
khayalku
Bulan kan membalas cinta
Sang Punuk
Tetapi apa?
Hingga sang surya terbit
di ufuk barat,
Punuk kan selalu
merindukan bulan,
Namun bulan tetap jauh
dari angan
Gelap
Karya: dea cahya nabilla
Dunia mulai menggelap
Kala sisa hujan membasahi bumiku
Menanti pelangi hadir bersama keindahan
Walaupun mustahil terasa,
yang ada hanya langit kelabu
Tadi pasukan air menari-nari di atas bumiku
Menciptakan irama abstrak di genting
Irama yang akan selalu ku rindukan
Menciptakan harmoni jiwa yang tenang kala merasa suasana
itu
Begitu syahdu
Gelap mulai menjalar hingga ufuk barat
Sunyi sepi kala malam mengitari
Sang Pujangga masih bersama pena dan secarik kertas
Menggoreskan untaian kata nan indah
Terbesit di hatinya akan sesosok bayangan,
yang dulu tersenyum tulus.
Renta Setia
Karya: dea cahya
nabilla
Bayu berhembus membelai rambut yang memutih
Bahari biru terhampar di muka dua jiwa
Begitu memesona berhiaskan renda putih,
yang berkejaran menuju bibir pantai
Sang surya telah menepi
Melambaikan tangan isyarat perpisahan
Dua jiwa terhanyut,
dalam kesyahduan senja mengoren
Berdua menikmati alunan kasih yang tertoreh sedari dulu
Kini merela renta,
tlah termakan usia yang terus merangkak
Namun meski raga mereka renta,
Cinta mereka masih belia
Cinta mereka penuh kesetiaan
Cinta mereka tak lekang lekang termakan waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik adalah komentar yang sopan. Jadilah komentator yang beretika ;)