8.5.13

Poems

-->
JAUH
Karya: dea cahya nabilla

Seraut senyuman terlukis dalam bayangan
Yang semu dalam cahaya
Sebuah ilusi dalam asa
Hati kecil berbisik lirih, melantunkan sejuta tanya
Logika semesta pun tak kunjung menjawab
Hanya engkau,
Engkau yang mampu hadirkan mengerti,
akan segala cerita klise
Dan aku tahu aku takkan pernah tahu
Yang aku tahu,
Aku tak mampu menghapus seutuhnya
Yang aku tahu,
Aku tersenyum tanpamu

Pernah terlintas dalam khayalku
Bulan kan membalas cinta Sang Punuk
Tetapi apa?
Hingga sang surya terbit di ufuk barat,
Punuk kan selalu merindukan bulan,
Namun bulan tetap jauh dari angan





Gelap
Karya: dea cahya nabilla

Dunia mulai menggelap
Kala sisa hujan membasahi bumiku
Menanti pelangi hadir bersama keindahan
Walaupun mustahil terasa,
yang ada hanya langit kelabu

Tadi pasukan air menari-nari di atas bumiku
Menciptakan irama abstrak di genting
Irama yang akan selalu ku rindukan
Menciptakan harmoni jiwa yang tenang kala merasa suasana itu
Begitu syahdu

Gelap mulai menjalar hingga ufuk barat
Sunyi sepi kala malam mengitari
Sang Pujangga masih bersama pena dan secarik kertas
Menggoreskan untaian kata nan indah
Terbesit di hatinya akan sesosok bayangan,
yang dulu tersenyum tulus.







Renta Setia
Karya: dea cahya nabilla

Bayu berhembus membelai rambut yang memutih
Bahari biru terhampar di muka dua jiwa
Begitu memesona berhiaskan renda putih,
yang berkejaran menuju bibir pantai
Sang surya telah menepi
Melambaikan tangan isyarat perpisahan

Dua jiwa terhanyut,
dalam kesyahduan senja mengoren
Berdua menikmati alunan kasih yang tertoreh sedari dulu
Kini merela renta,
tlah termakan usia yang terus merangkak
Namun meski raga mereka renta,
Cinta mereka masih belia
Cinta mereka penuh kesetiaan
Cinta mereka tak lekang lekang termakan waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang baik adalah komentar yang sopan. Jadilah komentator yang beretika ;)

About

Introduction

Recent Posts