Alasannya, Neymar dianggap terlalu memiliki karakter dan gaya bermain yang serupa dengan Lionel Messi. Keberadaan keduanya di satu lapangan dengan tim yang sama takkan berbuah hal positif untuk Blaugrana.
Belum lagi, raksasa Katalan itu punya pengalaman buruk dengan sejumlah pemain muda Brasil di masa lalu. Barca malah terpuruk dan Cruyff, tak ingin hal itu terjadi lagi pada Barca era sekarang. Setidaknya, Cruyff ingin mantan timnya itu belajar dari pengalaman itu.
“Dua kepala (nakhoda) di kapal yang sama, jelas takkan menghasilkan hal bagus. Klub harusnya belajar dari kesalahan masa lalu,” ketus Cruyff, sebagaimana dikutip Football-Espana, Minggu (26/5/2013).
Cruyff juga mengambil kesempatan untuk mengomentari keputusan portero Víctor Valdés yang memutuskan untuk hengkang dari Barca, serta fenomena kepergian si nyentrik, José Mourinho dari seteru Barca – Real Madrid.
“Yang terjadi pada Valdés adalah suatu kewajaran. Sama halnya dengan (Josep) Guardiola,” imbuh pria kelahiran Amsterdam 66 tahun silam tersebut.
“Mourinho? Well, kelakuannya harus menjadi peringatan bagi semua orang. Madrid bukanlah tim yang buruk. Faktanya, mereka tim hebat. Tapi mereka tak meraih apapun sebagai akibat dari perilakunya (Mourinho),” tuntas Cruyff.
(raw)
sumber: http://bola.okezone.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik adalah komentar yang sopan. Jadilah komentator yang beretika ;)